Jenis-jenis penelitian. Bagian 1

Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya penelitian dibagi atas dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerik atau angka yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya nya kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikasi isi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil. Bila dilihat dari kedalaman analisisnya jenis penelitian terbagi atas penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.

Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. Uraian kesimpulan didasari oleh angka yang diolah tidak secara terlalu dalam. Kebanyakan pengolahan data didasarkan pada analisis presentase dan analisis kecenderungan.

Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melalui sajian data kualitatif saja. Dalam penelitian inferensial kitab dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

Jika dipandang dari karakteristik masalah berdasarkan kategori fungsionalnya penyajian dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu yaitu antara lain penelitian deskriptif penelitian perkembangan studi kasus atau penelitian lapangan penelitian korelasional Penelitian kausal komparatif penelitian eksperimental murni dan penelitian eksperimental.

Penelitian deskriptif

penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan menguji hipotesis membuat prediksi maupun mempelajari implikasi. Contoh penelitian deskriptif yang paling populer adalah penelitian survei.

Penelitian perkembangan

Penelitian perkembangan tujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan atau perubahan sejalan dengan berkembangnya perubahan waktu. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara longitudinal dan dapat pula dilakukan secara cross sectional. Penelitian perkembangan ter pusat pada studi mengenai variabel-variabel dan perubahannya dalam periode bulan atau tahun dalam usaha memperoleh jawaban atau pertanyaan seperti “Bagaimana pola pertumbuhan yang terjadi kecepatan perubahan arah urutan dan faktor-faktor yang berkaitan yang mempengaruhinya”

Dalam studi longitudinal atau mengikuti perkembangan subjek tertentu secara terus-menerus masalah sampel biasanya menjadi rumit dikarenakan tidak banyak subjek yang dapat diikuti terus-menerus berkembangnya dalam waktu bertahun-tahun. Dalam studi Cross sectional dilibatkan lebih banyak subject akan tetapi baiknya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang dapat dianalisis menjadi lebih terbatas. Akan tetapi studi cross-sectional lebih efisien waktu dan lebih murah biayanya dikarenakan rentang waktu perkembangan yang sesungguhnya perlu dipelajari dapat disingkat boleh pengambilan sampel untuk kelompok-kelompok periode waktu tertentu saja dari panjang rentang yang sesungguhnya. Kerumitan memang dapat timbul dikarenakan sampel pada masing-masing kelompok produk usia yang dijadikan sampel sangat mungkin tidak betul-betul comparable atau layak dibandingkan.

Studi kasus lapangan.

Tujuan studi kasus dan penelitian Lapangan adalah mempelajari secara intensif latar belakang status terakhir dan instruksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu kelompok lembaga atau komunitas. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam mengenai Suatu unit sosial demikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Cakupan studi kasus dapat meliputi keseluruhan siklus kehidupan atau dapat pula hanya meliputi meliputi segmen segmen tertentu saja. Dapat terpusat pada beberapa faktor yang spesifik dan dapat pula memperhatikan usulan elemen atau peristiwa.

Dibandingkan dengan penelitian survei yang biasanya menyelidiki sedikit variabel pada sampel besar studi kasus baliknya menyelidiki banyak variabel dan banyak kondisi pada sampel yang kecil.

MASTER CONSULTAN – JASA ANALISIS DATA
ROY NUR HALIM – 081235850237